Wednesday, February 25, 2015

Mengapa Kursor Mouse Miring?



 

Pernahkah terpikir oleh kita, mengapa desain kursor mouse di komputer dibuat miring? Saking seringnya kita melihat kursor, mungkin pertanyaan itu tak pernah terlintas di benak kita.

Kursor mouse yang kita kenal selama ini umumnya berupa tanda panah tersebut dan ditampilkan miring sekitar 45 derajat ke kiri. Namun, tahukah bahwa sebelumnya kursor dibuat tegak? Lalu mengapa dibuat miring?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus kembali ke masa pada awal mula mouse dibuat, di era tampilan komputer masih berupa susunan piksel resolusi rendah.
Menurut penjelasan di situs Stack Exchange, mouse dan kursor pertama kali dibuat oleh Douglas Englebart pada tahun 1968. Awalnya, kursor memang dibuat tegak lurus ke atas.
Namun, saat komputer Xerox PARC dibuat sekitar tahun 1970-an, kursor kemudian dibuat miring. Alasannya, dengan layar resolusi rendah pada zaman itu, kursor mouse yang tegak lurus susah dicari di layar.
Dengan piksel resolusi rendah, tampilan kursor sulit dibedakan dengan obyek-obyek lain yang ditampilkan layar komputer, apalagi saat itu tampilan layar masih monokrom. Karena itu, dengan membuat kursor yang melintang 45 derajat, itu akan mempermudah pengguna mencari kursor di layar. Setelah itu, kursor miring ke kiri temuan Englebart tersebut kemudian diadopsi oleh pembuat-pembuat software komputer hingga kini. Hal tersebut termasuk dilakukan oleh pencipta Apple, Steve Jobs, yang meminjam kursor tersebut untuk Mac OS-nya, dan kemudian Bill Gates dengan Windows-nya.
 
 

Friday, January 23, 2015

Hologram ala Microsoft yang Super Keren





http://images.detik.com/content/2015/01/22/1146/hololens-gbr1a.jpg
HoloLens bisa dibilang masuk dalam kategori headset virtual reality, tapi kedua lensanya tembus pandang dan bisa menampilkan gambar hologram

http://images.detik.com/content/2015/01/22/1146/hololens-gbr1aa.jpg
Bagi desainer, HoloLens diklaim bakal bisa membantu menampilkan gambar hologram 3D, sembari tetap mengerjakan desain di layar komputer miliknya

http://images.detik.com/content/2015/01/22/1146/hololens-gbr2.jpg
Dengan HoloLens, pengguna juga bakal bisa mensimulasikan bentuk suatu benda.

http://images.detik.com/content/2015/01/22/1146/hololens-gbr3.jpg
 Melihat peta juga bakal menarik menggunakan HoloLens karena pengguna seakan melihatnya langsung dari atas.

http://images.detik.com/content/2015/01/22/1146/hololens-gbr4.jpg
 Serunya lagi, pengguna juga akan bisa mensimulasikan kondisi di planet Mars melalui kaca HoloLens. 

http://images.detik.com/content/2015/01/22/1146/hololens-gbr5.jpg
 Berkat HoloLens menggunakan komputer pun bakal semakin mengasyikkan.

http://images.detik.com/content/2015/01/22/1146/hololens-gbr6.jpg
Pengguna juga bisa memainkan game Minecraft ‘langsung’ di ruang keluarga.

http://images.detik.com/content/2015/01/22/1146/hololens-gbr7.jpg
 HoloLens nantinya juga bisa digunakan untuk melakukan video call lewat Skype. Tampilan video chat bisa terlihat dari kedua lensa HoloLens.

http://images.detik.com/content/2015/01/22/1146/hololens-gbr8.jpg
Salah satu staf Microsoft mendemokan penggunaan HoloLens di panggung.


Sunday, January 11, 2015

Flightradar24, Aplikasi Untuk Melacak Keberadaan Pesawat

Flightradar24, Aplikasi Pelacak Pesawat Terbang kelas Profesional 
Flightradar24 mampu memantau rute penerbangan sekitar 60% dari total penerbangan pesawat komersil di seluruh dunia.


Peristiwa hilang kontaknya pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 hingga kini masih menjadi sebuah pertanyaan besar. Kemanakah hilangnya pesawat rute Surabaya-Singapura itu?

Bagi Anda pengguna perangkat mobile, ada satu aplikasi kelas profesional yang dapat digunakan untuk membantu melacak keberadaan terakhir sebuah pesawat terbang yang hilang. Aplikasi tersebut bernama Flightradar24.

Flightradar24 adalah aplikasi yang mampu melacak penerbangan pesawat di seluruh dunia. Tercatat aplikasi ini memiliki database yang didapat dari lebih 500 Automatic Dependent Surveillance-broadcast (ADS-B), atau perangkat jaringan penerima sinyal pesawat terbang.

Selain itu, database Flightradar24 juga disuplai oleh Federal Aviation Administration (FAA), alias Badan Administrasi Penerbangan Amerika Serikat.

Berbekal database yang dimilikinya itu, Flightradar24 mampu memantau rute penerbangan sekitar 60% dari total penerbangan pesawat komersil di seluruh dunia.

Aplikasi ini tersedia bagi para pengguna perangkat mobile berbasis iOS dan Android. Selain berjalan di platform mobile, pengguna PC berbasis Windows 8 dan Mac OS juga bisa mengakses Flightradar24 melalui browser.

Hingga kini aplikasi yang dikembangkan sejak tahun 2006 oleh dua orang pengembang asal Swedia ini diinfirmasikan telah diunduh lebih dari 2 juta kali dan dimanfaatkan oleh banyak institusi.

Beberapa kantor berita di Eropa seperti Bild (jerman) dan Le Monde (Perancis), memanfaatkan Flightradar24 untuk informasi penerbangan yang mereka tampilkan. 

Saturday, January 10, 2015

Lompatan Detik Kontroversi Detik Kabisat yang Bikin Waktu Melambat

Kontroversi Detik Kabisat yang Bikin Waktu Melambat 

Lompatan detik yang akan terjadi pada 30 Juni mendatang bukanlah hal yang mengejutkan, karena sudah ditemukan sejak 1972. Di tahun 2015 ini waktu akan lebih lama 1 detik dari 2014 kemarin.

Seiring berkembangnya teknologi, perdebatan soal lompatan detik atau sering pula disebut detik kabisat ini, baru dirasakan sejak tahun 2000 karena dinilai mengganggu urusan teknis berbagai operasi berskala global. Di sisi lain, ada pihak yang tetap ingin mempertahankannya.

Pada pertemuan organisasi di bawah naungan PBB, International Telecommunication Union (ITU) di Jenewa tahun 2012 silam, negara Amerika Serikat, Italia, Perancis, Meksiko, dan Jepang ingin menghapus lompatan detik dengan alasan bikin kacau dan mengganggu sistem akurasi navigasi dan komunikasi.

Mereka mengklaim bahwa kegiatan transaksi uang yang tepat waktu bisa menjadi kacau, serta pengaturan posisi kendaraan yang tidak menentu. Tahun 2012, lompatan detik menyebabkan 400 penerbangan Qantas tertunda.

"Banyak pengajuan yang bergantung pada ketepatan waktu yang selaras. Contohnya, telekomunikasi dan navigasi satelit yang sangat bergantung pada sinyal jam atom," ujar peneliti sekaligus ahli lompatan detik dari National Physical Laboratory, Peter Whibberley, kepada CNN.

Namun menurut Whibberley sendiri, sistem ketepatan waktu bisa semakin kacau jika kita malah berniat mengubahnya.

Tak semua negara sependapat dengan penghapusan lompatan detik. Inggris, Jerman, Kanada, dan Tiongkok menyatakan bahwa lompatan detik tidak seharusnya dihilangkan.

Inggris mengatakan, jika lompatan detik dihapus, hubungan antara konsep waktu Bumi dengan pengaturan waktu terbit dan terbenamnya matahari akan rusak selamanya.

Tak hanya itu, penggunaan Greenwich Mean Time (GMT) yang menjadi acuan pengukuran waktu matahari juga terancam berakhir.

"Sejak zaman dahulu rotasi bumi telah memberikan skala waktu, yakni unit waktu paling dasar: solar day," ungkap pakar pengukuran waktu dari Royal Observatory Greenwich, Rory McEvoy, dikutip dari laporan The Telegraph.

Sementara negara seperti Nigeria, Rusia, dan Turki dikabarkan menanti penelitian lebih jauh terkait lompatan detik itu.

Selain gangguan sistem navigasi telekomunikasi dan penerbangan, lompatan detik juga mengganggu sejumlah layanan situs web seperti Reddit, Foursquare, dan LinkedIn.

Nasib lompatan detik ini mungkin menjadi jelas setelah digelar Konferensi Komunikasi Radio Dunia pada November 2015 mendatang.

Lompatan detik tahun 2015 ini baru diumumkan pada 8 Januari lalu oleh Badan Sistem Referensi dan Rotasi Bumi Internasional (International Earth Rotation and Reference Systems Service/IERS), sebuah lembaga internasional yang memantau pergerakan Bumi dan waktu dunia.

Fenomena ini diyakini sepenuhnya berasal dari ilmu penghitungan fisika serta pengamatan astronomi karena Bumi bergerak lebih cepat atau lebih lambat. Bisa disebabkan oleh pasang surut dan perubahan dalam inti Bumi.

Para ahli sepakat bahwa waktu di Bumi harus disesuaikan dengan jam atom sebagai acuan waktu dunia. "Jam atom menjaga jalannya waktu jauh lebih baik dari pada bumi itu sendiri. Mereka satu juta kali lebih stabil," jelas Whibberley.

Untuk mendapatkan waktu yang sesuai dengan gerakan Bumi, para ilmuwan di IERS maka satu detik ekstra ditambahkan secara berkala pada Universal Time Coordinated (UTC) sebagai patokan standar waktu dunia.

Jam atom yang selama ini menjadi patokan waktu dunia juga akan dihentikan selama 1 detik pada 30 Juni malam hari.