Saturday, January 10, 2015

Lompatan Detik Kontroversi Detik Kabisat yang Bikin Waktu Melambat

Kontroversi Detik Kabisat yang Bikin Waktu Melambat 

Lompatan detik yang akan terjadi pada 30 Juni mendatang bukanlah hal yang mengejutkan, karena sudah ditemukan sejak 1972. Di tahun 2015 ini waktu akan lebih lama 1 detik dari 2014 kemarin.

Seiring berkembangnya teknologi, perdebatan soal lompatan detik atau sering pula disebut detik kabisat ini, baru dirasakan sejak tahun 2000 karena dinilai mengganggu urusan teknis berbagai operasi berskala global. Di sisi lain, ada pihak yang tetap ingin mempertahankannya.

Pada pertemuan organisasi di bawah naungan PBB, International Telecommunication Union (ITU) di Jenewa tahun 2012 silam, negara Amerika Serikat, Italia, Perancis, Meksiko, dan Jepang ingin menghapus lompatan detik dengan alasan bikin kacau dan mengganggu sistem akurasi navigasi dan komunikasi.

Mereka mengklaim bahwa kegiatan transaksi uang yang tepat waktu bisa menjadi kacau, serta pengaturan posisi kendaraan yang tidak menentu. Tahun 2012, lompatan detik menyebabkan 400 penerbangan Qantas tertunda.

"Banyak pengajuan yang bergantung pada ketepatan waktu yang selaras. Contohnya, telekomunikasi dan navigasi satelit yang sangat bergantung pada sinyal jam atom," ujar peneliti sekaligus ahli lompatan detik dari National Physical Laboratory, Peter Whibberley, kepada CNN.

Namun menurut Whibberley sendiri, sistem ketepatan waktu bisa semakin kacau jika kita malah berniat mengubahnya.

Tak semua negara sependapat dengan penghapusan lompatan detik. Inggris, Jerman, Kanada, dan Tiongkok menyatakan bahwa lompatan detik tidak seharusnya dihilangkan.

Inggris mengatakan, jika lompatan detik dihapus, hubungan antara konsep waktu Bumi dengan pengaturan waktu terbit dan terbenamnya matahari akan rusak selamanya.

Tak hanya itu, penggunaan Greenwich Mean Time (GMT) yang menjadi acuan pengukuran waktu matahari juga terancam berakhir.

"Sejak zaman dahulu rotasi bumi telah memberikan skala waktu, yakni unit waktu paling dasar: solar day," ungkap pakar pengukuran waktu dari Royal Observatory Greenwich, Rory McEvoy, dikutip dari laporan The Telegraph.

Sementara negara seperti Nigeria, Rusia, dan Turki dikabarkan menanti penelitian lebih jauh terkait lompatan detik itu.

Selain gangguan sistem navigasi telekomunikasi dan penerbangan, lompatan detik juga mengganggu sejumlah layanan situs web seperti Reddit, Foursquare, dan LinkedIn.

Nasib lompatan detik ini mungkin menjadi jelas setelah digelar Konferensi Komunikasi Radio Dunia pada November 2015 mendatang.

Lompatan detik tahun 2015 ini baru diumumkan pada 8 Januari lalu oleh Badan Sistem Referensi dan Rotasi Bumi Internasional (International Earth Rotation and Reference Systems Service/IERS), sebuah lembaga internasional yang memantau pergerakan Bumi dan waktu dunia.

Fenomena ini diyakini sepenuhnya berasal dari ilmu penghitungan fisika serta pengamatan astronomi karena Bumi bergerak lebih cepat atau lebih lambat. Bisa disebabkan oleh pasang surut dan perubahan dalam inti Bumi.

Para ahli sepakat bahwa waktu di Bumi harus disesuaikan dengan jam atom sebagai acuan waktu dunia. "Jam atom menjaga jalannya waktu jauh lebih baik dari pada bumi itu sendiri. Mereka satu juta kali lebih stabil," jelas Whibberley.

Untuk mendapatkan waktu yang sesuai dengan gerakan Bumi, para ilmuwan di IERS maka satu detik ekstra ditambahkan secara berkala pada Universal Time Coordinated (UTC) sebagai patokan standar waktu dunia.

Jam atom yang selama ini menjadi patokan waktu dunia juga akan dihentikan selama 1 detik pada 30 Juni malam hari.  


No comments:

Post a Comment